xiii + 73 halaman + 3 tabel + 9 lampiran
Paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan akhir sudah saatnya ditinggalkan dan diganti dengan paradigma baru pengelolaan sampah. Paradigma baru memandang sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan, misalnya, untuk energi, kompos, pupuk ataupun untuk bahan baku industri. Pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif dari hulu, sejak sebelum dihasilkan suatu produk yang berpotensi menjadi sampah, sampai ke hilir, yaitu pada fase produk sudah digunakan sehingga menjadi sampah, yang kemudian dikembalikan ke media lingkungan secara aman. Pengelolaan sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan dengan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan, penggunaan kembali, dan pendauran ulang, sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir.
Magang/Praktikum Kesehatan Masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pembuangan akhir sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Bangkonol Kabupaten Pandegang tahun 2009. Waktu pelaksanaan dimulai dari 15 Februari sampai dengan 15 Maret 2010. Lokasi/obyek magang adalah institusi Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Pandeglang dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA Bangkonol Kabupaten Pandeglang.
Hasil Praktikum Kesehatan Masyarakat menggambarkan sistem pengelolaan sampah yang telah dilaksanakan oleh Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Pandeglang mulai dari penampungan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir sampah di wilayah pelayanan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bangkonol Kota Pandeglang cakupannya baru mencapai 40%, sedangkan sisanya 60% dikelola oleh masyarakat sendiri yaitu dengan cara membakar, menimbun atau membuangnya secara liar.
Pemanfaatan sampah di lokasi TPA Bangkonol dilakukan oleh para pemulung dengan memanfaatkan sampah yang masih memiliki nilai ekonomis. Selain itu sudah diupayakan untuk pengolahan sampah organik menjadi kompos oleh pengelola TPA Bangkonol dengan melibatkan pihak ketiga dan masyarakat setempat.
Pemantauan dampak lingkungan di TPA Bangkonol sudah dilaksanakan diantaranya dengan menerapkan disaign Controlled Landfill standar seperti pembentukan dasar TPA, pengolahan lindi (leachate), gas serta melarang pembakaran sampah di lokasi TPA Bangkonol, serta melakukan kontrol bau, debu dan lalat secara berkala.
Dalam pengelolaan tempat pemrosesan akhir ada hambatan dan masalah yang sering terjadi diantaranya adanya keterbatasan sarana dan prasarana serta sumber pembiayaan yang relatif terbatas untuk mengolah seluruh sampah yang masuk ke lokasi TPA.
Ada beberapa saran yang diperlukan untuk pengelolaan sampah ditingkat hulu mulai dari pemilahan sampah rumah tangga supaya dikembangkan/ disosialisasikan melalui berbagai media yang ada sehingga akan meminimalkan pengangkutan/pembuangan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan.
Perlu lebih memberdayakan pemulung dalam pengelolaan sampah terutama di tingkat tempat penampungan sementara (TPS), sehingga volume sampah yang akan di angkut ke TPA menjadi berkurang. Selain itu disarankan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat setempat untuk mengolah sampah organik menjadi kompos sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian.
Kata kunci (sampah, TPA, controlled landfill)
Daftar bacaan : 15 buah (2010-1987)
Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Faletehan
Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat, 7 April 2010
abstrak.....
BalasHapus